Analogi
Rasanya tuh kayak kepala gue diinjak ke dalam air laut, dan gue terus meronta-ronta dalam bisu di air laut itu ingin bergerak untuk sampai ke permukaan buat dapetin udara tapi.. orang yang nginjek kepala gue itu ga peduli dan nggak merasakan apa yang gue rasain..
Dan terlebih rasanya... seperti melihat di dalam air laut yang asin itu. benar-benar perih. untuk mencari permukaan agar bisa mendapatkan udara kembali tapi.. gagal.
Kemudian, ketika perlahan ia tak menginjak kepala gue, gue berhasil ke permukaan dengan usaha gue sendiri, mengambil nafas sehebat mungkin dengan sesaknya dan melihat sekeliling gue ada yang telah lemah tak berdaya, mereka yang seharusnya bisa gue selamatin sebelum kondisi mereka melemah.
Dan terakhir rasanya seperti gue tetap tersenyum kepada orang yang menginjakan kakinya di kepala gue untuk 'sekedar' berterima kasih karena telah menghentikan perbuatannya.. Dan gue nggak ingin menaruh kebencian. Meski luka perih itu masih membekas..
Itu rasanya...
So, pelajaran untuk bisa lebih dewasa lagi.. untuk maafkanlah selalu orang yang selalu, sering atau terkadang menyakiti hati kita. Meski jelas sangat sakit.. sakit banget. Tapi bayangin aja bagaimana kita dengan Sang Pencipta yang Maha Pemaaf. Perasaan sakit kita takkan separah kelalaian kita terhadap-Nya, tapi selalu Ia maafkan.Gue juga yakin semua orang pada dasarnya baik, hanya karena bisikan jahatlah yang membuatnya berubah..
Dan terlebih rasanya... seperti melihat di dalam air laut yang asin itu. benar-benar perih. untuk mencari permukaan agar bisa mendapatkan udara kembali tapi.. gagal.
Kemudian, ketika perlahan ia tak menginjak kepala gue, gue berhasil ke permukaan dengan usaha gue sendiri, mengambil nafas sehebat mungkin dengan sesaknya dan melihat sekeliling gue ada yang telah lemah tak berdaya, mereka yang seharusnya bisa gue selamatin sebelum kondisi mereka melemah.
Dan terakhir rasanya seperti gue tetap tersenyum kepada orang yang menginjakan kakinya di kepala gue untuk 'sekedar' berterima kasih karena telah menghentikan perbuatannya.. Dan gue nggak ingin menaruh kebencian. Meski luka perih itu masih membekas..
Itu rasanya...
So, pelajaran untuk bisa lebih dewasa lagi.. untuk maafkanlah selalu orang yang selalu, sering atau terkadang menyakiti hati kita. Meski jelas sangat sakit.. sakit banget. Tapi bayangin aja bagaimana kita dengan Sang Pencipta yang Maha Pemaaf. Perasaan sakit kita takkan separah kelalaian kita terhadap-Nya, tapi selalu Ia maafkan.Gue juga yakin semua orang pada dasarnya baik, hanya karena bisikan jahatlah yang membuatnya berubah..
0 komentar:
Posting Komentar