Apanya yang indah dari sebuah perbedaan?


Pada akhirnya cinta akan saling menyakiti, tergantung kepada siapa kita berkorban.
ini baru 8 bulan, ya, 8 bulan. bukan waktu yang cukup lama kan? tapi mengapa di dalam 8 bulan ini sudah terjadi banyak perubahan, perubahan yang saling menyakitkan dan merugikan kedua belah pihak. kadang gue berfikir, kenapa ya di dunia ini harus ada yang namanya perubahan..apalagi perubahan di dalam suatu hubungan. kenapa  di dalam suatu hubungan harus ada masa masa 'pasang surut', kenapa ngga bisa seperti 'air yang tenang' aja. mungkin banyak orang bilang pertengkaran di suatu hubungan itu adalah 'bumbu-bumbu', tapi ibaratnya, makanan yang bumbunya kebanyakan, jatuhnya jadi ngga enak buat dimakan, dan ujung-ujungnya nyari makanan yang lain. perbedaan itu untuk saling dihargai dan melengkapi, tapi mungkin itu berlaku untuk di 'masa masa indah' aja kan? tapi kalau udah banyak perbedaan di masa masa pasang seperti ini malahan menjadi konflik yang ga berujung kayanya, karena setiap pihak saling menuntut pengertian dan gak mau kalah. kita beda, beda banget. aku bicara kamu. dia yang terlalu percaya saya sehingga komunikasi yang kurang pun bukan menjadi masalah, saya, yang bukannya tidak percaya dia, tapi cuma butuh suatu perhatian yang lebih. gue balik lagi mikir, kenapa kita dulu bisa istilahnya baik baik saja? kenapa kita ngga bisa kaya mereka? pertanyaan pertanyaan semacam itu terlalu seneng muter muter kaya komedi puter di otak gue. untuk beberapa waktu, gue ikuti jalan dia, gue terus terus dan terus ikuti kemana dia melangkah, tapi dia terlalu asik dalam dunianya dan nyatanya, gue kebingungan di dalamnya, gue hampir tersesat. gue ngga tau jalan ini ujungnya bakal dimana, lalu gue memutuskan untuk balik lagi, gue nyerah, gue biarin dia disana, dan terus berharap dia balik lagi. gue kembali ke jalan gue, gue memang seperti ini, dan akan selalu seperti ini. dan dia pun akan tetap berada di jalannya, karna setiap orang pada dasarnya akan mempertahankan dimana dia berdiri bukan? dia pun, akan tetap seperti dia yang sekarang. lalu kemanakah dia yang dulu? gak tau, mungkin udah tenggelam dalam tsunami kali ya. jalan yang berbeda, sampai kapan pun tidak akan bertemu titik temu. lalu apa yang harus dilakukan sekarang? sabar menunggu dia kembali, atau kita yang harus pergi kesana menyusul, dan mencoba beradaptasi? gue memilih untuk menunggu dia kembali, tetapi gue diam ditempat dimana gue berdiri sekarang. gue ngga melanjutkan jalan gue lebih jauh lagi. karna kalau gue melanjutkan jalan gue, dan dia kembali, dimana dia akan menemukan gue lagi? semoga kesabaran ini membuahkan hasil yang manis semanis kamu lagi senyum, aku sayang kamu :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar