Tujuan hidup~

Hampir lupa rasanya menjadi sebuah tujuan
Sebegitu indahnya kah? Hingga tersenyum setiap malamnya hanya karena satu nama.
Indahkah? Seberapa lama indah itu menjalar dan bersarang? Akankah membekas jika suatu saat harus pergi dan hilang.
Aku paham tak ada yang abadi.
Tapi yang jadi permasalahan adalah, mengapa harus menjadi kenangan. Bisakah itu hanya menjadi sebuah asap saja
Iya, asap yang berasal dari api yang menghanguskan rasa. Tak perlulah kita memikirkan ampas, karena itu tak ada gunanya.
Biarkanlah semua yang pernah ada selesai bersama kemarin. Berakhir dengan titik dan keikhlasan.
Sudah lelah rasanya makan jantung, bukan hanya rasaku saja yang akan mati, namun jiwaku turut.
Tuhan mungkin punya cara lain. Hanya saja terkadang saya sudah letih menunggu. Ikhlaskan saja. Namun lagi-lagi yang ku kerjakan mengikhlaskan sambil menunggu. Bodoh. 
Mungkin aku hanya sedang menunggu seorang khalifah yang benar-benar mampu dan mau menemaniku hingga akhirat.
Untuk yang satu ini, aku rela menunggu dan bersabar jika hanya itu syarat yang harus ku tempuh sebagai tiket hidup bersama sosok khalifah yang sempurna. Aammiinn.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments